Sahabat EsmasiX, edisi perdana kali ini EsmasiX akan mengajak teman-teman berkenalan lebih dekat dengan Kepala Sekolah kita yakni IbuSariyem, S. Pd. Hayo siapa yang belum pernah kenalan dengan beliau??? Nah simak baik-baik laporan EsmasiX ini ya.
Bu Sari, begitu beliau akrab disapa lahir pada tanggal 29 September 1961 di sebuah desa kecil bernama Dusun Depok, Sukoreno, Sentolo, Kulon Progo merupakan sosok yang sangat santun dan religius. Pribadi yang dikenal piawai dalam melantunkan tembang berbahasa jawa ini dilahirkan di sebuah keluarga yang sederhana. Beliau memiliki seorang kakak dan 4 orang adik.
Sahabat EsmasiX, ternyata semenjak kecil Bu Sari sudah terbiasa melakukan apa-apa sendiri. Dari mulai menumbuk padi, menanak nasi, memetik sayur dan memasak semua dilakukan sendiri. Setiap pulang sekolah Bu Sari segera memasak. Kata beliau, “Saat memasak yang paling repot adalah ketika musim penghujan, karena saat musim penghujan kayu bakarnya basah. Jadi susah sekali untuk dibakar”.
Untuk pergi ke sekolah, setiap harinya beliau harus menempuh jarak kurang lebih 3 km dengan kondisi jalan yang becek, berlumpur dan cukup terjal. “Kalau berangkat ke sekolah sepatunya dijinjing, tidak dipakai. Nanti kalau sudah sampai di dekat sekolah, baru dipakai sepatunya supaya tidak kotor”. Pernah pada suatu hari, saat pulang sekolah Bu Sari mengalami kejadian yang sampai saat ini sulit untuk dilupakan. Sambil menikmati perjalanan pulang sekolah, beliau senang sekali menikmati sejuknya air yang mengalir dari tebing dengan cara memasukkan salah satu kakinya ke dalam percikan air tersebut. Nah sedang asyik-asyiknya menikmati kesegaran air, tiba-tiba beliau merasakan sesuatu yang aneh di kakinya. Ternyata ada seekor ular yang menggigit kaki beliau, wuahhh... beliau langsung lari pulang ke rumah sambil menangis. Untung saja ular yang menggigit kaki Bu Sari termasuk jenis ular yang tidak memiliki bisa. Setiap hari sambil melakukan rutinitasnya, Ibu dari 3 orang putra yaitu Fajarotul Munawaroh, Muhammad Arif Fauzan dan Annisa Fauziyah Nur ini tidak pernah berhenti berdoa agar kehidupan beliau di masa yang akan datang diberi kemudahan. Sambil menumbuk beras, beliau berdo’a supaya besok kalau dewasa tidak lagi menumbuk beras. Sambil menimba air beliau juga berdo’a supaya kelak tidak lagi menimba air. Pokoknya dalam segala rutinitas yang Bu Sari lakukan selalu disertai dengan doa. “Alhamdulillah apa yang ibu panjatkan kepada Allah supaya mendapat kehidupan yang lebih layak dikabulkan oleh Allah. Sekarang ibu tidak perlu lagi menumbuk padi sebelum memasak, tidak perlu lagi memakai lampu teplok karena sudah ada listrik, tidak perlu lagi menimba air karena sudah ada PDAM. Semua itu ibu syukuri sebagai berkah dan anugrah dari Allah”cerita beliau kepada EsmasiX.
Bu Sari menyelesaikan jenjang SPG (SekolahPendidikan Guru) pada tahun 1981 di Wates, Kulon Progo. Jenjang D2 pada tahun 1999 dan jenjang S1 pada tahun 2004. Kemudian diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil pada tahun 1983. Beliau senantiasa bersyukur, semenjak diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil, kehidupan beliau sudah lebih membaik dibanding dengan sebelumnya. “Paling tidak, pekerjaan sekarang tidak lebih berat dibanding ketika bekerja di desa” ungkap Bu Sari
Pertama kali Bu Sari ditugaskan di SD Tidar 7 selama 20 tahun. Kemudian pindah ke SD Rejowinangun Selatan 2. Di SD tersebut Bu Sari bertugas selama 9 tahun. Dan semenjak Bulan Juli tahun 2012 Bu Sari ditugaskan di SD kita tercinta ini, SD Negeri Magelang 6. Beliau mengaku pekerjaan di dinas saat ini terasa lebih mudah karena sejak kecil beliau sudah ditempa dengan berbagai macam cobaan yang cukup berat.
Sebelum mengakhiri ceritanya, Bu Sari berpesan kepada sahabat EsmasiX supaya senantiasa “Berdo’a, Bekerja keras, dan Disiplin”. Apabila kita senantiasa berdo’a, beribadah, bekerja keras dan disiplin Insyallah pasti diberikan kemudahan. Tanpa ketiganya ataupun salah satu dari ketiganya, semua yang kita inginkan tidak mungkin dapat tercapai. “Kalau kita ingin sukses, kita harus berjuang dan optimis. Kesuksesan tidak dapat diraih dengan mudah tanpa do’a dan usaha” jelasnya.
Yap… begitulah sosok Ibu Kepala Sekolah kita tercinta yang senantiasa optimis, pantang menyerah dan rajin berdo’a untuk mencapai segala keinginannya. Sahabat EsmasiX yang ingin lebih dekat lagi silahkan sowan langsung ke rumah beliau di Tidarsari Rt 02 Rw 12 KelurahanTidar Selatan Kota Magelang. (redaksiEsmasiX)
Bu Sari, begitu beliau akrab disapa lahir pada tanggal 29 September 1961 di sebuah desa kecil bernama Dusun Depok, Sukoreno, Sentolo, Kulon Progo merupakan sosok yang sangat santun dan religius. Pribadi yang dikenal piawai dalam melantunkan tembang berbahasa jawa ini dilahirkan di sebuah keluarga yang sederhana. Beliau memiliki seorang kakak dan 4 orang adik.
Sahabat EsmasiX, ternyata semenjak kecil Bu Sari sudah terbiasa melakukan apa-apa sendiri. Dari mulai menumbuk padi, menanak nasi, memetik sayur dan memasak semua dilakukan sendiri. Setiap pulang sekolah Bu Sari segera memasak. Kata beliau, “Saat memasak yang paling repot adalah ketika musim penghujan, karena saat musim penghujan kayu bakarnya basah. Jadi susah sekali untuk dibakar”.
Untuk pergi ke sekolah, setiap harinya beliau harus menempuh jarak kurang lebih 3 km dengan kondisi jalan yang becek, berlumpur dan cukup terjal. “Kalau berangkat ke sekolah sepatunya dijinjing, tidak dipakai. Nanti kalau sudah sampai di dekat sekolah, baru dipakai sepatunya supaya tidak kotor”. Pernah pada suatu hari, saat pulang sekolah Bu Sari mengalami kejadian yang sampai saat ini sulit untuk dilupakan. Sambil menikmati perjalanan pulang sekolah, beliau senang sekali menikmati sejuknya air yang mengalir dari tebing dengan cara memasukkan salah satu kakinya ke dalam percikan air tersebut. Nah sedang asyik-asyiknya menikmati kesegaran air, tiba-tiba beliau merasakan sesuatu yang aneh di kakinya. Ternyata ada seekor ular yang menggigit kaki beliau, wuahhh... beliau langsung lari pulang ke rumah sambil menangis. Untung saja ular yang menggigit kaki Bu Sari termasuk jenis ular yang tidak memiliki bisa. Setiap hari sambil melakukan rutinitasnya, Ibu dari 3 orang putra yaitu Fajarotul Munawaroh, Muhammad Arif Fauzan dan Annisa Fauziyah Nur ini tidak pernah berhenti berdoa agar kehidupan beliau di masa yang akan datang diberi kemudahan. Sambil menumbuk beras, beliau berdo’a supaya besok kalau dewasa tidak lagi menumbuk beras. Sambil menimba air beliau juga berdo’a supaya kelak tidak lagi menimba air. Pokoknya dalam segala rutinitas yang Bu Sari lakukan selalu disertai dengan doa. “Alhamdulillah apa yang ibu panjatkan kepada Allah supaya mendapat kehidupan yang lebih layak dikabulkan oleh Allah. Sekarang ibu tidak perlu lagi menumbuk padi sebelum memasak, tidak perlu lagi memakai lampu teplok karena sudah ada listrik, tidak perlu lagi menimba air karena sudah ada PDAM. Semua itu ibu syukuri sebagai berkah dan anugrah dari Allah”cerita beliau kepada EsmasiX.
Bu Sari menyelesaikan jenjang SPG (SekolahPendidikan Guru) pada tahun 1981 di Wates, Kulon Progo. Jenjang D2 pada tahun 1999 dan jenjang S1 pada tahun 2004. Kemudian diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil pada tahun 1983. Beliau senantiasa bersyukur, semenjak diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil, kehidupan beliau sudah lebih membaik dibanding dengan sebelumnya. “Paling tidak, pekerjaan sekarang tidak lebih berat dibanding ketika bekerja di desa” ungkap Bu Sari
Pertama kali Bu Sari ditugaskan di SD Tidar 7 selama 20 tahun. Kemudian pindah ke SD Rejowinangun Selatan 2. Di SD tersebut Bu Sari bertugas selama 9 tahun. Dan semenjak Bulan Juli tahun 2012 Bu Sari ditugaskan di SD kita tercinta ini, SD Negeri Magelang 6. Beliau mengaku pekerjaan di dinas saat ini terasa lebih mudah karena sejak kecil beliau sudah ditempa dengan berbagai macam cobaan yang cukup berat.
Sebelum mengakhiri ceritanya, Bu Sari berpesan kepada sahabat EsmasiX supaya senantiasa “Berdo’a, Bekerja keras, dan Disiplin”. Apabila kita senantiasa berdo’a, beribadah, bekerja keras dan disiplin Insyallah pasti diberikan kemudahan. Tanpa ketiganya ataupun salah satu dari ketiganya, semua yang kita inginkan tidak mungkin dapat tercapai. “Kalau kita ingin sukses, kita harus berjuang dan optimis. Kesuksesan tidak dapat diraih dengan mudah tanpa do’a dan usaha” jelasnya.
Yap… begitulah sosok Ibu Kepala Sekolah kita tercinta yang senantiasa optimis, pantang menyerah dan rajin berdo’a untuk mencapai segala keinginannya. Sahabat EsmasiX yang ingin lebih dekat lagi silahkan sowan langsung ke rumah beliau di Tidarsari Rt 02 Rw 12 KelurahanTidar Selatan Kota Magelang. (redaksiEsmasiX)